Hey, back with with me again, mateys. 'Thas been a long time, is it not?
Maret udah hampir berakhir, terhitung tanggal 26 kalender Masehi dan tanggal 79302175 kalender Priambodiah. Oke, gue boong soal yang barusan. Ini baru tanggal 79302174.
Anyway, sepertinya kita berada di masa dimana saya sudah jarang ngeblog. Lagi. Entah berapa kali udah proses hiatus temporer ini terjadi semasa gue punya blog. Dan sayangnya bukan cuma blog doang; tulis-menulis gue lagi ngadat semua. Dari cerpen, puisi, lagu. Semuanya seakan terhenti oleh semacam invisible forcefield yang melebar di antara gue dan komputer gue. Ehem. Jadi, mungkin lebih tepat kalo gue bilang bulan ini adalah bulan gue vakum nulis.
Speaking of komputer, bokap gue baru beli seperangkat PC. Latar belakangnya adalah karena bokap gue yang fotografer itu ngeluh kalo kerja di komputer lama yang lelet bin bau tanah itu. Yah, komp, seperti yang gue tulis waktu itu, sepertinya sebentar lagi kita akan berpisah.
Kembali ke PC yang baru. Semua udah siap: hardware, software, OS, dll. Tampaknya semua sudah sempurna sebelum tiba-tiba nyokap bertanya:
'Ini mau dipasang dimana?'
Gue ama bokap berpandang-pandangan.
Nyokap ama bokap berpandang-pandangan.
Lalu mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Oke, ngawur.
Singkat cerita, persiapan matang itu mentah lagi ketika dihadapi kenyataan bahwa mejanya belom ada. Alhasil, karena mau langsung dipake kerja, terpaksa PC itu dipasang dengan megahnya di lantai deket ruang TV. Bokap akhirnya datang ke atas bersama rencana (terj. bebas: come up with a plan) bahwa seinget dia ada meja komputer di gudang. Tapi karena datang ke gudang merupakan tantangan tersendiri, jadilah rencana itu ditunda.
Komputernya oke--yah, setidaknya lebih cepat dari komputer biru putih siput yang bertengger di sana itu (no hard feelings, komp). Tapi kenyataan bahwa kita harus duduk di bawah saat menggunakannya sangat--well, menyebalkan.
For instance, saat ini gue lagi nulis posting ini di PC yang baru. Dan terhitung sejak gue mulai nulis, gue udah ganti posisi duduk lima kali. Pegel abesh. Oh Tuhan, seandainya lantai ini berubah menjadi tumpukan awan yang empuk nan nyaman yang ada Jessica Alba-nya...
Ehem.
Jadi bersama posting ini segenap hati saya memanjatkan doa supaya invisible forcefield itu dihilangkan, Tuhan. Tapi Jessica Alba-nya jangan. Uhuk.
Meskipun dengan segala penderitaan ini, everything goes along pretty well. Internet juga makin cepet, hueheheheh. *evil grin*
Ganti posisi lagi aah.
Friday, March 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment
What do you think?