Saturday, May 09, 2009

Sebuah Surat Untuk Komputerku

Wahai komputerku yang baik,

Janganlah kamu membuat pusing aku dengan segala ngambekanmu. Jujur, aku capek menemui kamu dengan keadaan nggak bisa nyala, ngehang, atau apapun yang menandakan kamu sedang merajuk kepadaku. Sungguh, aku berharap kamu bisa lebih dewasa sedikit sehingga nggak ngambek terus-terusan.

Coba tengok kenangan kita bersama. Aku selalu setia duduk di depanmu untuk blogging, surfing, chatting, ataupun hanya main solitaire, dan sekarang aku udah bisa dapet skor lima belas ribu lho! Tapi begitu kamu mati, aku bagaikan tersambar petir.

Demi membuatmu menyala lagi, berkali-kali aku mencoba untuk menendangmu, menggebrak-gebrakmu, atau membantingmu hingga serpihan-serpihan. Tapi aku tak bisa melakukannya, karena aku tahu bila aku berbuat begitu, maka bokap pun akan senantiasa melakukan hal jahanam sejenis padaku.

Pesan dan harapanku untukmu hanya satu. Jangan suka ngambek terus! Aku pasti akan selalu ada di sisimu, kecuali kalau nanti tiba-tiba ada notebook Apple atau Lenovo yang jatuh secara ajaib didepanku, beserta sebuah BlackBerry dan kamera Nikon, maka mungkin kamu akan masuk kardus dan berpindah ke gudang.

Tapi sebelum itu, aku mohon, berjalan dan menyalalah seperti sebelumnya sehingga aku tidak perlu menulis seperti ini lagi. Aku berharap ini akan menjadi surat terakhirku yang menyatakan keluhanku terhadapmu. Sungguh aku ingin kita dapat bertahan, sampai aku dapet notebook baru.

Salam sayangku,
Bobby

1 Comments:

Bryan Cavandish Cannizarro said...

hha... kocak lo bob.... hha....

Post a Comment

What do you think?