Thursday, January 28, 2010

Keep it simple, keep it easy

Di posting kali ini, gue akan ngebahas hal yang cukup simpel: susahnya belajar.

Yep, kayaknya kalo kita denger kata matematika, fisika, dan kawan-kawan sejenisnya, yang langsung terlintas di pikiran kita adalah: SUSAH. Karena susah itu, bawaannya jadi males. Kalo guru nerangin, penyakit ngantuk akan datang dalam hitungan detik. Alhasil, nilai-nilai amburadul.

Lalu, gimana cara ngatasinnya?

Dari dulu, banyak motivator-motivator yang pernah gue liat; entah di TV, di sekolah, atau di event-event tertentu. Dan ketika membicarakan kiat-kiat menghadapi masalah dalam kerjaan atawa belajar, mereka sampai pada kesimpulan yang sama:

Everything is hard only when you think it is.
Atau dalam bahasa indo: Segala sesuatu akan susah, kalo kita berpikir bahwa hal itu susah.

Bingung? Pegangan.

Jadi maksudnya gini. Segala kesusahan itu berasal dari pikiran kita sendiri. Kalo kita mikir, contoh, ngejait itu susah, maka sampai kapan pun kita ga akan bisa ngejait. Begitu halnya dengan pelajaran. Selama kita berpikir bahwa suatu mata pelajaran itu susah, maka sampai kapanpun juga akan tetep susah. Dan tipikal orang indonesia mayoritas: begitu ketemu sesuatu yang susah, cenderung memilih untuk menghindar.

Our mind does the trick. Berkaitan dengan posting sebelumnya, paradigma-paradigma seperti matematika adalah suatu momok menakutkan yang menjadikannya seperti itu. Buang aja pikiran kayak gitu, dan mulai melihat semua hal seakan itu hal yang gampang.

Sama aja dengan menggampangkan dong? Nggak. Sama sekali beda. Menggampangkan adalah kata lain dari meremehkan, yang artinya menganggap sesuatu tidak penting. Coba perhatiin dua kalimat berikut:
"Fisika itu gampang, dan gue pasti bisa."
"Fisika mah gampang, nanti aja juga bisa."
Kalimat pertama menggambarkan bahwa fisika itu gampang, karena itu gue harus bisa. Sedangkan kalimat kedua menyiratkan bahwa fisika itu tidak penting dan bisa dikerjakan nanti-nanti aja. Well, menggampangkan adalah pangkal dari prokrastinasi.

Kadang, penyebab utama kita males belajar matematika adalah ketika buka buku, angka-angka suram nan bikin pusing datang menyambut. Coba ganti di pikiran kita kata-kata 'suram nan bikin pusing' itu dengan kata-kata 'asyik dan menyenangkan'. Ulang terus dalem hati, hingga kata-kata itu masuk ke otak kita. And guess what, matematika bener-bener jadi sesuatu yang menyenangkan.

Tapi dasar dari semua ini adalah niat dan kemauan. Walaupun kita udah ngulang kata-kata di atas sejuta kali juga kalo kita enggak niat percuma aja. Mau belajar matematika, mau ngerti fisika, and God will show the way. Kalo enggak ada kemauan sih, yah, sama aja bodong. Eh, boong.

So... let's keep it simple and easy, shall we?
Ciao.

0 Comments:

Post a Comment

What do you think?