Saturday, August 15, 2009

Gue memilih untuk tetap tumbuh pendek

Hmm.

Di bulan agustus ini, kalender udah menunjukkan tanggal lima belas. Itu artinya: pertengahan bulan. Dan coba kita lihat... posting gue bulan agustus ini baru enam. Gila, kenapa gue udah enggak rajin posting kayak dulu ya?

Dan pada akhirnya kesalahan pun ditimpakan pada banyaknya kegiatan yang gue punya di bulan ini: belajar, sekolah, baseball, twitter, chatting, nulis novel, sampai mandiin anjing tetangga. Padahal tetangga gue juga enggak punya anjing.

*sigh*

Anyway, gue baru aja ngebuatin layout blog untuk Arnin. Lo semua bisa liat hasilnya di sini. Oh iya, gue juga buka jasa ngebuat layout loh. Bayarannya bisa tunai atau transfer.

Tapi gue hanya melayani transfer dari bank darah cabang RS Omni.

*

Di sekolah, gue sekarang sibuk. Mengikuti tuntutan diknas terhadap semua sekolah negeri RSBI, sekolah gue pun melaksanakan sistem moving class.

Artinya, gue pindah kelas tiap pelajaran.
Artinya, gue harus nenteng-nenteng tas berisi buku-buku setebal lima sentimeter naik turun tangga setiap harinya.
Artinya, kemungkinan gue bertambah pendek semakin besar.

Emang sih, di sekolah gue juga ada loker. Begitu gue dapet loker, terlintas daftar barang yang akan gue masukin ke situ: buku, pakaian, nikon d50, jaket, tas, makanan anjing, robot-robotan, rol rambut, dan perahu karet. Tapi gue enggak sampe hati menaruh semua benda bejat itu ke dalam loker gue. Alhasil, setelah lima hari gue dapet loker itu, loker gue sama sekali belom diisi apapun.

Sepertinya, tanpa disadari, gue memilih untuk tetap tumbuh pendek.

*

Gue masih sering malang melintang di dunia maya. Bukan, bukan maya estianty yang punya mantan suami om jenggot kambing itu. Tapi di internet.

Di sana, gue berhasil menemukan tiga orang yang memiliki kemiripan cara berpikir dengan gue (mohon jangan tersinggung, karena kemiripan kita terletak di cara berpikir kritis, bukan gobloknya). Mereka adalah Niken, Ellena, dan Zella. Dua yang pertama udah jadi mahasiswa, sedangkan Zella masih duduk di kelas sebelas SMA 5 Tangerang.

They, wether realized or not, have been my greatest motivator.

Mereka membuat gue semangat untuk terus menulis, menulis, dan menulis. Komentar-komentar mereka yang kadang nyangsang di bawah postingan gue begitu berarti.

Mungkin banyak orang-orang di luar sana yang juga berpikiran seperti gue dan mereka, dan gue sangat berharap bisa bertemu orang-orang seperti itu. Sayangnya, dari temen-temen gue sampai saat ini belom ada yang bisa seperti itu, kecuali tiga orang yang di atas, dan mungkin beberapa lagi.

I could say that: the day I found them, was the day I found my reflection. Tentu aja, enggak literally. Secara gue cowok dan mereka perempuan.

Oh iya, gue baru sadar ternyata mayoritas temen gue di internet adalah perempuan. Yang laki-laki bisa di hitung dengan jari. Entah kenapa gue lebih nyaman ngobrol sama perempuan daripada laki-laki.

For your information, no, I'm still straight. Gue masih berdiri kalo pipis.

*

Okay then. That's all for now. See you soon!

2 Comments:

zella said...

eh ada gue lagi
HAHA
ah, tidur lagi ah. belum sembuh gue
--' (penting abis komennya)

Bobby Priambodo said...

*ralat posting*
Komentar-komentar mereka yang kadang nyangsang di bawah postingan gue, kecuali satu yang diatas ini, begitu berarti.

Post a Comment

What do you think?