Tommy sejak dulu punya secret admirer. A really, dangerous, menacing, secret admirer. Dan kenapa gue bilang kayak gitu? Ini ceritanya.
*
Pengagum rahasia itu bernama Inez. Dan dia ini bener-bener fanatik banget sama Tommy. Seakan Tommy adalah Brad Pitt, Tommy adalah Leonardo DiCaprio, Tommy adalah gula sementara Inez semut, Tommy adalah amplop dan Inez perangko, Tommy adalah cowok sementara Inez adalah cewek (yaiyalah!).
Kenapa gue bisa bilang fanatik, contohnya beberapa kasus:
Abang gue lari ngelewatin kelas gue. Gue kira dia lagi dikejar guru atau temen cowoknya, sampe gue denger teriakan seorang cewek "TOOOMMMMMYYYYYY!!!" yang saat itu terdengar kayak suara nenek penyihir peyot baru nemuin ramuan cantik dan awet muda.
Gue nengok.
Dan gue baru sadar Tommy lagi dikejar-kejar sama Inez. Gue ngakak. Tommy, yang lagi lari, memberikan pandangan melotot bego-lo-bob-nggak-bantuin-gue-orang-gue-lagi-kesusahan-eh-lo-malah-ketawa.
Gue bales dengan pandangan suka-suka-gue-dong-yang-penting-bukan-gue-korbannya-nikmatin-aja-ya ke arah Tommy yang lagi keringetan abis marathon lima puluh kilo.
Pulang-pulang gue berantem sama Tommy.
*
Lain hari, udah jam pulang sekolah. Seperti biasa, gue sama Tommy dijemput di belakang, di deket apotek. Entah kenapa hari ini Tommy narik-narik tangan gue biar cepetan. Gue ngikut aja. Pas udah masuk mobil, gue baru sadar.
Ada bunyi 'JEDUG!' dari kaca mobil gue. Gue nengok.
Kata-kata yang terlontar dari mulut gue saat itu: 'SILUMAN DARI MANA NIH!? TOMMY LO ABIS KENCING KAGAK PERMISI YA!?'
Tommy ngeliat gue dengan muka melas dan ngegeleng. Keliatannya bener dia ngelakuin itu.
Si 'siluman' tersebut, yang ternyata adalah Inez (lagi), nempelin muka dan tangannya ke kaca mobil gue sambil menyeringai. Dia menggumam "Tooommyyy...." sambil terus mengetuk-ngetuk kaca. Kalo gue inget-inget sekarang dia mirip setannya film Ju-on. Sayang aja saat itu gue belom nonton film jahanam tersebut. Bokap gue langsung tancap gas.
*
Tuhan.
APA DOSA KAKAK SAYA SAMPAI DIBERI COBAAN SEPERTI INI?
Tapi lulus SD abang gue pisah sekolah sama dia. Dan Tommy seperti telah terbebas dari kutukan. Dia jadi sering bersenandung, nyanyi-nyanyi, gondrongin rambut, gondrongin kumis, pake celana doang (ini bebas kutukan apa orang gila).
Lima tahun bertahan dalam kekangan 'manusia' itu ngebuat gue salut sama Tommy.
*
Pengagum rahasia itu bernama Inez. Dan dia ini bener-bener fanatik banget sama Tommy. Seakan Tommy adalah Brad Pitt, Tommy adalah Leonardo DiCaprio, Tommy adalah gula sementara Inez semut, Tommy adalah amplop dan Inez perangko, Tommy adalah cowok sementara Inez adalah cewek (yaiyalah!).
Kenapa gue bisa bilang fanatik, contohnya beberapa kasus:
Abang gue lari ngelewatin kelas gue. Gue kira dia lagi dikejar guru atau temen cowoknya, sampe gue denger teriakan seorang cewek "TOOOMMMMMYYYYYY!!!" yang saat itu terdengar kayak suara nenek penyihir peyot baru nemuin ramuan cantik dan awet muda.
Gue nengok.
Dan gue baru sadar Tommy lagi dikejar-kejar sama Inez. Gue ngakak. Tommy, yang lagi lari, memberikan pandangan melotot bego-lo-bob-nggak-bantuin-gue-orang-gue-lagi-kesusahan-eh-lo-malah-ketawa.
Gue bales dengan pandangan suka-suka-gue-dong-yang-penting-bukan-gue-korbannya-nikmatin-aja-ya ke arah Tommy yang lagi keringetan abis marathon lima puluh kilo.
Pulang-pulang gue berantem sama Tommy.
*
Lain hari, udah jam pulang sekolah. Seperti biasa, gue sama Tommy dijemput di belakang, di deket apotek. Entah kenapa hari ini Tommy narik-narik tangan gue biar cepetan. Gue ngikut aja. Pas udah masuk mobil, gue baru sadar.
Ada bunyi 'JEDUG!' dari kaca mobil gue. Gue nengok.
Kata-kata yang terlontar dari mulut gue saat itu: 'SILUMAN DARI MANA NIH!? TOMMY LO ABIS KENCING KAGAK PERMISI YA!?'
Tommy ngeliat gue dengan muka melas dan ngegeleng. Keliatannya bener dia ngelakuin itu.
Si 'siluman' tersebut, yang ternyata adalah Inez (lagi), nempelin muka dan tangannya ke kaca mobil gue sambil menyeringai. Dia menggumam "Tooommyyy...." sambil terus mengetuk-ngetuk kaca. Kalo gue inget-inget sekarang dia mirip setannya film Ju-on. Sayang aja saat itu gue belom nonton film jahanam tersebut. Bokap gue langsung tancap gas.
*
Tuhan.
APA DOSA KAKAK SAYA SAMPAI DIBERI COBAAN SEPERTI INI?
Tapi lulus SD abang gue pisah sekolah sama dia. Dan Tommy seperti telah terbebas dari kutukan. Dia jadi sering bersenandung, nyanyi-nyanyi, gondrongin rambut, gondrongin kumis, pake celana doang (ini bebas kutukan apa orang gila).
Lima tahun bertahan dalam kekangan 'manusia' itu ngebuat gue salut sama Tommy.
0 Comments:
Post a Comment
What do you think?