Monday, July 20, 2009

Pak polisi, jangan leha-leha lagi!

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.

Empat tahun sudah Indonesia menjalani masa damai. Tapi impian kedamaian itu hancur seketika pada tanggal 17 Juli, pukul 7:47, hotel J.W. Marriot dan Ritz Carlton di bom oleh segelintir orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Okay, kalimat di atas terlalu formal. Kembali ke gue yang santai!

Yah, pokoknya di posting ini gue ingin menyampaikan rasa duka yang sebesar-besarnya serta harapan agar korban beserta keluarga diberi ketabahan untuk menjalani cobaan ini.

Gue bingung, semenjak peristiwa Bom Bali 1 dan 2, kok masih ada aja orang-orang yang berpikiran bahwa yang mereka lakukan adalah jihad. Yang ada di pikiran mereka hanya jalan pintas menuju surga. Mengutip kalimat dari film Long Road To Heaven:

"There is no shortcut to heaven. It's a long, difficult way to go there."

Kalau bener ada jalan pintas menuju surga, maka surga akan seperti kaleng ikan sarden. Rame banget.

*

Secara langsung maupun tidak, peristiwa ini berpengaruh pada kondisi negara. Harga rupiah jatuh (informasi terakhir 1$=Rp15000), wisatawan mancanegara berkurang, devisa menurun, bahkan pembangunan yang telah diusahakan selama hampir lima tahun oleh Presiden SBY bisa dibilang sirna begitu aja.

Entah apa yang ada di pikiran pelaku pemboman sehingga tega merusak bangsa ini.

We hate you, terrorist!

*

Other note:

Indonesiaunite, sebuah gerakan nasionalis yang bertujuan untuk menyatukan bangsa Indonesia, yang dipelopori oleh Pandji Pragiwaksono, tengah berkembang secara pesat di komunitas Twitter. Mayoritas pemrakarsanya adalah anak-anak muda yang memiliki akun di jejaring sosial itu. Penjelasan singkat tentang Indonesiaunite bisa dilihat di koran Seputar Indonesia hari Minggu, 19 Juli 2009 pada halaman 27. Pada hari itu juga Pandji diundang ke TVone untuk menjelaskan tentang Indonesiaunite tersebut.

Dan gue bangga bisa berperan dalam gerakan tersebut.

*

Anyway, mungkin salah satu penyebab terjadinya pengeboman kali ini adalah lalainya para aparat keamanan. Bayangin, empat tahun masa damai tanpa terjadi apa-apa cukup untuk ngebuat santai bapak polisi.

Kemaren gue ngeliat di TV, tim gegana yang make seragam mirip SWAT beserta helmnya. Gue yakin, kalo enggak ada peristiwa ini, helm itu bakal cuma kesimpen di lemari.

Kebiasaan orang Indonesia sih, santai-santai... giliran dikagetin dengan bom baru deh gerak semua.

Makanya, menurut gue, kalau sepak bola dan olahraga lain mau maju, harusnya Indonesia perang dulu. Ketika perang kan rasa nasionalisme lagi tinggi tuh, dijamin menang deh. Enggak kayak sekarang yang cuma mentingin duit.

*

Indonesia Unite!

3 Comments:

Unknown said...

wow bobby you talk like a campus activist ,thumbs up :D

Anonymous said...

four thumbs to bobby (Y) (Y) (Y) (Y)

Bobby Priambodo said...

@La Leninha Really? Thanks a lot :)

@daarara And also four thumbs to you for reading this :D

Post a Comment

What do you think?