Tuesday, April 07, 2009

CD dan Karang Gigi

...kamera siap?...
...siap!...
...make up, make up!...
...all set!...
...we're live in five, four, three, two...

...


Ehem.

Gue berdiri tegak di depan pintu. Saat itu gue bagaikan seorang jenderal yang siap berperang sampai titik darah penghabisan. Tapi alih-alih memegang senapan, gue malah memegang secarik kertas yang bertuliskan :

1. Aqua galon
2. Kopi ABC susu 6
3. Soffel lotion (sedapetnya)
4. Biskuat coklat

Yap. Gue, seorang jenderal yang disuruh ke warung ama nyokap. Yah, berhubung gue sekalian mau beli CD, dan bokap gue mau ketemu ketua RT Penjernihan, jadilah kami berangkat, gue diboncengin motor ama bokap.

Pemberhentian pertama adalah warung. Seperti biasa, bokap parkir, dan gue yang melakukan negosiasi dengan sang pemilik warung untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan. Jadilah gue kembali ke motor sambil membawa hasil belanjaan gue.

Kedua, gue sama bokap gue ke tempat fotokopi yang ada di depan sekolah. Di sana gue beli CD kosong yang harganya empat ribu rupiah. Misi kedua selesai, lalu kami jalan lagi ke tempat pak RT.

This is the strangest part, especially for me. Rumah pak RT berada di sebuah gang sempit yang gue yakin dua orang pemain Smackdown tidak bisa lewat secara bersamaan tanpa memicu perseteruan. Gue disuruh tunggu di motor dan bokap gue nerusin jalan kaki sejauh lima atau enam meter menuju sebuah rumah. Bokap gue lalu masuk ke rumah itu dan tinggallah gue, cowok sendirian ditemenin motor ama galon aqua jam setengah delapan malem di gang sempit.

Buruknya nasib gue, ya?

Beberapa waktu berlalu, bokap gue belom keluar juga. Gue mulai iseng mukul-mukul galon untuk menghibur diri sendiri sampe tiba-tiba ada tiga cewek yang gue gak terlalu jelas umuran berapa datengin gue.

'Permisi mas,' kata salah satunya. 'kita dari rumah sakit AL mau meriksa keadaan gigi di lingkungan sini. Boleh nggak kalo kita periksa mas?'

'Yaudah boleh,' kata gue tanpa mikir-mikir dulu.

Tapi karena langit gelap dan mereka pada ga bawa senter jadilah gue digiring ke tempat yang terangan dikit. Dan gue disuruh buka mulut, diperhatiin sebentar, dan inilah vonisnya:

'Mas banyak karang giginya nih.'

Whaaaat?? Perasaan gue rajin gosok gigi dan lain-lain.

Yang satu nanya lagi, 'mas mau nggak jadi pasien kita?'

'Wah, gatau deh,' kata gue, sekarang sambil berpikir. Gila aja, gue yang innocent ini harus dibawa ke dokter gigi cuma karena ada karangnya. Dan juga karena gue agak ga percaya gitu.

'Kalo bisa sih pagi, mas. Eh, mas masih sekolah?'

Gue mengangguk.

'Sekolah di mana?'

'Empat puluh' kata gue dengan pe-denya.

Mereka kaget. 'Hah, masih SMP?'

Lagi, Gue mengangguk. Sepertinya kenyataan bahwa gue masih SMP membuat mereka bingung bagaimana selanjutnya. Lalu akhirnya:

'Mas, ada nomor yang bisa di hubungi? Kita minta nomor mas aja deh,'

Lalu gue ngasih nomer telepon rumah gue. Secara gue baru keilangan hape beberapa bulan yang lalu dan sampai sekarang masih dalam vakansi. Terus mereka nanya nama gue. Gue kasih, trus bokap gue dateng.

Hal yang terjadi berikutnya adalah mereka menyapa bokap gue 'Slamat malem pak,' dan pergi ke rumah di deket situ terus mengetuk pintunya. Gue sendiri langsung naik motor dan pergi dari sana.

Setelah itu gue pergi ke warung lagi (Diori) untuk membeli aqua galon. And after the tiring (and maybe weird) night, gue pulang.

Tapi pertanyaan masih tersisa di kepala gue.
Pertanyaan yang akan membuat gue penasaran seumur hidup.
Pertanyaan yang ga bisa gue jawab sendiri.
Pertanyaan yang masih menghantui.
Yaitu pertanyaan tentang :

'Karang gigi itu apa, sih?'

5 Comments:

Anonymous said...

Karang gigi itu kumpulan plak termineralisasi ( pembentukan mineral seperti kayak batukarang gitu kak) adanya dipermukaan gigi di atas gusi dan di permukaan gigi bawah gusi.
Karang gigi dapat menyebabkan gigi goyang dan mudah tanggal karena penurunan gusi, gusi bengkak, gusi berdarah,dll kak...
kaka harus hati-hati..
aku tau dari penyuluhan KKR kemaren kak heheh
(sok tau mode: on)

Bobby Priambodo said...

wah wah dokter masa depan nih ceritanya.
betewe, sankyou atas informasinya :)
baiklah, berarti ga jadi di hantuin sama karang gigi lagi, tapi pertanyaannya berubah jadi: cara ngilanginnya gimana?

/*smiles*/

Van Fikri Sar said...

ckckck
mas bobby mas bobby
haha
dikira anak sma jgn2 lu bob

Bobby Priambodo said...

yah... ga sepenuhnya salah sih. kan sebentar lagi gue juga akan keluar dari penjara menengah pertama dan akan masuk ke dunia menengah atas. apalagi kalo gue jadi masuk Thamrin dan lo bakal jenguk gue seminggu sekali.

P.S. jangan lupa bawa rantang ya kalo jenguk Xb

Anonymous said...

ngilangin karang gigi make scaling kak yang ada di dokter.. di puskesmas juga ada kok.

Post a Comment

What do you think?